IMN News, Kota Bekasi – Aric Saifuloh (17) tewas setelah dibacok di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Teman Aric bernama Indra (17) juga luka dalam kejadian itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ternyata ada peristiwa awal dalam kejadian itu. Sebelum terjadi pembacokan, keduanya diduga merampas handphone (HP) di Jembatan Summarecon, Bekasi Utara.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Awalnya, saksi AR dan MIB bersama 4 temannya nongkrong di alun-alun Kota Bekasi.
“Kemudian dua orang itu AR dan MIB itu geser nongkrong di Taman Kota. Setelah itu, pukul 01.00 WIB malam mereka ke jembatan Summarecon, di sana mereka berdua foto-fotoan,” jelas Indarto kepada wartawan di kantornya, Kota Bekasi, Jumat (25/5/2018).
Saat AR dan MIB sedang sibuk selfie, datanglah Aric dan Indra. Indarto menyebut, Aric dan Indra datang sambil membawa celurit.
“Mereka langsung mendekati orang yang lagi selfie-selfie-an itu. Sambil mengatakan ‘mana handphonemu itu!’ kepada AR,” katanya.
AR lalu menyerahkan handphone-nya. Tidak hanya itu, Aric juga meminta handphone MIB, namun saat itu MIB menolak memberikan handphone.
“Dia (MIB) nggak mau memberikan handphonenya, lalu (MIB) dibacok karena nggak mau menyerahkan handphone, namun bisa ditangkis (oleh MIB),” tuturnya.
Perkelahian pun akhirnya terjadi. MIB berhasil merebut celurit yang dipegang oleh Aric.
“Lalu dibacoklah (Aric) berkali-kali, tapi (Aric) masih bisa bangun dan langsung mau melarikan diri,” ucap Indarto.
MIB kemudian mengejar Aric dan Indra karena handphone temannya, AR, masih dipegang Aric. “Kemudian baru diberikan handphone-nya dan mereka (Aric dan Indra) kabur,” ucapnya.
Namun, cerita berbeda datang dari pihak korban Aric. Pembacokan terhadap Aric ini masuk dalam laporan polisi di Polsek Bekasi Utara, namun tidak ada keterangan soal peristiwa sebelumnya, yakni perampasan handphone.
Sebelum meninggal, Aric juga sempat menceritakan kejadian itu kepada ayahnya Sugianto Abdul Hadi, di RS Anna Medika. Kepada sang ayah, Aric mengaku dibegal.
“(Saat itu) anak saya masih siuman, temannya yang satu itu (Indra) masih pingsan. Kita ngobrol sedikit, kata anak saya sih begitu, dia dipepet 2 motor (yang ditumpangi) 6 orang. Kata dia (Aric) sih begal, asumsi saya mungkin anak saya mencoba untuk mempertahankan motor,” jelas Sugianto kepada detikcom saat ditemui di rumahnya di Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (24/5) kemarin.