Beranda Seni dan Budaya Alex Suherman, Musik Lagu Anak – Anak Saat Ini Mati Suri Terkikis...

Alex Suherman, Musik Lagu Anak – Anak Saat Ini Mati Suri Terkikis Oleh Perkembangan Teknologi

1034
0
BERBAGI

IMN News, Kota Bekasi – Era tahun 80 – 90 – an bisa dikatakan merupakan tahun kejayaan lagu anak – anak di Indonesia. Melalui media TV RI dan juga Radio memiliki acara yang menampilkan lagu anak – anak. Lagu anak – anak tersebut juga bisa kita dengar disetiap rumah – rumah warga maupun dipusat – pusat pertokoan dan perbelanjaan.

Tahun 90-an bisa dikatakan merupakan puncak kejayaan lagu anak – anak tersebut. Hampir setiap orang tua dulu mempunyai kebanggaan tersendiri apabila anak – anak mereka bisa menjadi penyanyi anak – anak. Berbagai pusat perbelanjaan diramaikan pengunjung yang lagi mengadakan berbagai perlombaan menyanyi anak – anak. Dengan harapan anak mereka bisa menjadi juara dan selanjutnya berharap anak – anak tersebut bisa menjadi artis.

Masih ingat kita dengan Adi Bing Slamet, Chicha Koeswoyo, Ira Maya Sopha, Diana Papilaya, Yulius Sitanggang dan lain – lain, di era Tahun 80-an. Lalu Berikutnya ada Agnes Monica, Trio wekwek, Josua dengan lagu di obok – obok, Tasya dengan lagu libur telah tiba, Dian Martha dengan lagu Si Jago Makan, Uwit Martha dengan lagu Main Pasaran, dan tak ketinggalan di jenis musik dangdut anak – anak pun ada Abiem Ngesti dengan lagu “PANGERAN DANGDUT, Christine Martha dengan lagu “DISCO DANGDUT” nya ikut meramaikan blantika musik Indonesia khususnya lagu anak – anak saat itu. Benarkah setelah masa itu tidak ada lagi lagu anak – anak ?

“Alex Suherman” salah satu pencipta lagu anak- anak di era tahun 90-an “Disco Dangdut, Main Pasaran, Ingin Jadi Polwan, Nasib Sepedaku” dan lain – lain nya mengatakan kepada redaksi infomedianasionalnews.com (9/1/19) sangatlah tidak benar kalau saat ini ada yang beranggapan lagu dan musik anak – anak sudah habis. Masih banyak kawan – kawan para musisi yang sampai hari ini terus berusaha menciptakan lagu untuk anak – anak. Orang – orang dewasalah yang tidak mau dan tidak tau memanfaatkan lagu anak – anak tersebut. Padahal melalui lagu anak – anak lah bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya si kecil ujar Mas Alex.

Menurut pencipta lagu yang tinggal di Kota Bekasi tersebut memaparkan salah satu penyebab terkikisnya lagu dari pasaran adalah adanya perkembangan teknologi. Dulu media televisi dan radio merupakan sarana untuk anak – anak berekpresi untuk bernyanyi. Seiring dengan perjalan waktu dan perkembangan teknologi sang orang tua bisa secara langsung merekam putra – putrinya untuk bernyanyi lalu mengunggahnya di YouTube dan berbagai media sosial lainnya. Sehingga televisi saat ini sudah bukan lagi menjadi kebanggaan anak – anak untuk tampil menyanyi ujarnya.

Sebagai seniman (Pencipta lagu dan Penyanyi) duet berpasangan dengan penyanyi dangdut “Atty David” yang akrab dengan dunia anak – anak, dirinya sangat menyayangkan anak – anak balita sekarang bukan lagi suka menyanyikan lagu yang bertemakan anak – anak se usianya, namun mereka sudah hapal betul dengan lagu – lagu orang dewasa yang bertemakan cinta dan sayang – sayangan. Hal tersebut tentunya sangat menghawatirkan, tidak mendidik dan bisa mempengaruhi jiwa perkembangan anak itu sendiri nantinya.

Alex berharap kepada pihak pemerintah dan para pihak yang terkait agar membuat aturan khusus di dunia hiburan anak – anak dimasukkan dalam salah satu program televisi nasional maupun tevisi swasta juga di radio – radio agar anak – anak kita tidak terjebak kedunia orang – orang dewasa sebelum waktunya. Misalkan ada salah satu televisi swasta yang setiap malam menayangkan sebuah acara lomba menyanyi orang dewasa, ada yang berjenis lagu dangdut juga lagu POP dan lain – lain, tapi untuk anak – anak sampai hari ini seolah tidak diberikan ruang untuk berekpresi mengembangkan bakat anak – anak pungkasnya. (imn)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here