Beranda Daerah Pepen Diminta LSM KOMPI Bubarkan PDAM Tirta Patriot

Pepen Diminta LSM KOMPI Bubarkan PDAM Tirta Patriot

679
0
BERBAGI

IMN News, KOTA BEKASI – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Masyarakat Peduli Indonesia (KOMPI) menyebutkan bahwa kondisi manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot sedang “sakit” parah.

Ibarat peribahasa, kata dia, kondisi keuangan perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kota Bekasi itu laksana “lebih besar pasak daripada tiang”. Itu artinya, pengeluaran perusahaan lebih besar dari keuntungan hasil produksi air.

“Perekrutan pegawai yang diduga telah melanggar aturan karena tidak melalui mekanisme seleksi. Akibatnya, jumlah pegawai overload hingga otomatis berimbas pada membengkaknya beban anggaran gaji pegawai” ucap Ketua LSM KOMPI Ergat Bustomi kepada RAKYATBEKASI, Rabu (13/05).

Tidak seimbangnya pengeluaran operasional pegawai dengan pemasukan dari penghasilan air dan non air menjadikan PDAM Tirta Patriot sangat ketergantungan pada penyertaan modal yang bersumber dari APBD Pemerintah Kota Bekasi.

Bahkan Ergat tak sungkan menyebutkan bahwa sejak awal proses pendirian PDAM Tirta Patriot sangat kental dengan muatan politis, dibandingkan sosial ekonomi.

“Daripada menghabiskan anggaran hingga ratusan miliar namun tidak ada manfaatnya, lebih baik Wali Kota Bekasi membubarkan PDAM Tirta Patriot,” tegasnya.

Dirinya mengaku lebih sepakat jika anggaran yang bersumber dari APBD dialokasikan untuk program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Kota Bekasi.

“Lagi pula, Kota Bekasi kan sudah punya PDAM Tirta Bhagasasi yang dimiliki bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi,” imbuhnya.

Dalam catatannya, laporan keuangan PDAM Tirta Patriot menyebut ada peningkatan beban gaji pegawai sebesar Rp536.707.244,- pada tahun 2018, dengan nilai total sebesar Rp26.624.879.321.
Beban tenaga ahli pun mengalami kenaikan yang signifikan, dari Rp321.604.184,- pada tahun 2017 menjadi Rp884.728.339,-. Ditambah lagi beban perjalanan dinas yang menurutnya sangat fantastis, yakni; Rp1.031.913.300,-.

“Sungguh kondisi yang sangat ironis, harus segera dievaluasi, dan perlu ditindak lanjuti dengan pelaporan,” pungkasnya. (rb-imn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here