Beranda Nasional Biografi Ratu Kalinyamat Wanita Pemberani Dari Jepara

Biografi Ratu Kalinyamat Wanita Pemberani Dari Jepara

568
0
BERBAGI

Ratu Kalinyamat dikenal sebagai tokoh historis legendaris wanita yang sangat berjasa untuk daerah Jepara. Ia sangat cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani dalam memimpin kekuasaan. Lalu, seperti apa biografi Ratu Kalinyamat?

Simak penjelasan berikut.
Diketahui bahwa di bawah kekuasaan Ratu Kalinyamat, Jepara semakin berkembang sebagai bandar perdagangan dan pelayaran. Ratu Kalinyamat juga memegang peranan penting dalam politik, pemerintahan, ekonomi, dan agama.

Dikutip dari jurnal berjudul ‘Ratu Kalinyamat:

Ratu Jepara yang Pemberani’ karya Chusnul Hayati dari Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dan ‘Peranan Ratu Kalinyamat dalam Perkembangan Kota Jepara (1549-1579)’ karya Suyekti Kinanthi Rejeki dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI. Berikut ini biografi dan peranan Ratu Kalinyamat semasa berkuasa di Jepara.

Biografi Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat merupakan putri dari Sultan Trenggono yang merupakan penguasa ketiga Kerajaan Demak setelah Pangeran Sabrang Lor dan Raden Patah. Ratu Kalinyamat memiliki nama asli Retna Kencana. Ia berkuasa sebagai Adipati Jepara yang wilayahnya mencakup Kudus, Pati, Rembang dan Blora.

Ratu Kalinyamat digambarkan sebagai tokoh wanita yang cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani. Kewibawaan dan kebijaksanaannya tercermin dalam peranannya sebagai pusat keluarga Kesultanan Demak.

Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri yang merupakan putra Sultan Ibrahim dari Aceh, yang bergelar Sultan Mughayat Syah. Setelah menikah dengan Ratu Kalinyamat, ia diberi gelar Pangeran Hadiri, yang berarti yang hadir dari Aceh ke Jepara.

Dalam pernikahannya dengan Pangeran Hadiri, Ratu Kalinyamat tidak dikaruniai putra. Namun, Ratu Kalinyamat memiliki beberapa anak asuh salah satunya adalah adiknya sendiri, Pangeran Timur, yang berusia masih sangat muda ketika Sultan Trenggana meninggal.

Pernikahan Ratu Kalinyamat dengan Pangeran Hadiri tidak berlangsung lama. Pangeran Hadiri meninggal pada tahun 1549 karena dibunuh oleh utusan Arya Penangsang. Pembunuhan terjadi seusai menghadiri upacara pemakaman kakak kandungnya, Sunan Prawoto yang juga tewas di tangan Arya Penangsang.

Untuk menghadapi Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat bertapa di Gelang Mantingan, kemudian pindah ke Desa Danarasa, lalu berakhir di tempat Donorojo, Tulakan, Keling Jepara. Setelah kematian Aryo Penangsang, Retna Kencana dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Ratu Kalinyamat.

Penobatan Ratu Kalinyamat terjadi dengan ditandai adanya sengkalan Trus Karya Tataning Bumi, yang diperhitungkan sama dengan tanggal 12 Rabiul Awal atau 10 April 1549. Selama masa kekuasaannya, Jepara semakin berkembang menjadi Bandar terbesar di pantai utara Jawa, dan memiliki armada laut yang besar serta kuat.

Peran Ratu Kalinyamat dalam Bidang Politik

Ratu Kalinyamat dikenal sebagai sosok yang pintar dalam menangani bidang politik, dia juga akrab dengan para ulama. Sejak masih gadis Ratu Kalinyamat didaulat untuk memimpin daerah Jepara. Ketika itu Jepara merupakan pelabuhan yang sangat ramai dikunjungi pedagang-pedagang dari berbagai daerah.

Peran dari Ratu Kalinyamat untuk Demak dalam bidang politik dimulai ketika terjadi kekacauan di istana Demak pada pertengahan abad ke 16 yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan setelah Sultan Trenggono wafat. Perebutan tahta kerajaan memicu perang berkepanjangan yang berakhir dengan kehancuran kerajaan. Perebutan tahta terjadi antara keturunan Pangeran Sekar dengan Pangeran Trenggono. Hingga akhirnya Pangeran Prawata, putra dari Pangeran Trenggono, membunuh Pangeran Sekar. Pembunuhan ini menjadi sebab awal persengketaan di Kerajaan Demak.

Arya Penangsang, putra Pangeran Sekar berusaha menuntut balas atas kematian ayahnya, sehingga ia berusaha untuk menumpas keturunan Sultan Trenggono. Ia juga mendapat dukungan secara penuh dari gurunya Sunan Kudus. Arya Penangsang dituduh telah banyak melakukan kejahatan dan pembunuhan terhadap keturunan Sultan Trenggono. Ia menyuruh Rangkut untuk membunuh Sultan Prawata. Sultan Prawata tewas bersama permaisurinya pada 1549. Ia kemudian membunuh Pangeran Hadiri, suami Ratu Kalinyamat.

Peperangan antara Pajang dan Jipang tidak dapat dihindari. Dalam peperangan tersebut Arya Penangsang terbunuh. Pertempuran dimenangkan oleh pihak Pajang. Setelah kematian Arya Penangsang, Retna Kencana dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Ratu Kalinyamat.

Ratu Kalinyamat diperkirakan memimpin Jepara selama 30 tahun, mulai 1549 sampai 1579.Selama itulah setelah menjadi Janda Ratu Kalinyamat dalam hidupnya digunakan mensejahterakan masyarakat Jepara dan berdakwah Islam di wilayah pantai utara pulau Jawa.

Peran Ratu Kalinyamat dalam Bidang Ekonomi

Daerah Jepara merupakan sentral ekonomi bagi keraton Demak. Pada masa kesultanan Demak, Jepara selalu lebih disukai daripada Demak sebagai teluk yang aman dengan tempat yang sangat strategis yang terletak di utara pesisir Pulau Jawa yang bisa menghubungkan antara pelabuhan di Rembang, Pati dan juga sebagai pelabuhan yang dengan mudah dapat dijadikan tempat perdagangan dengan daerah-daerah lain seperti Maluku, Ambon, Aceh sebagai bandar penghubung wilayah pedalaman Jawa.

Kekalahan dalam perang di laut melawan Malaka pada 1512-1513 pada masa pemerintahan Pati Unus, menyebabkan Jepara nyaris hancur. Kegiatan ekonomi menjadi semakin terbengkalai pada saat wilayah Kesultanan Demak menjadi ajang pertempuran antara Arya Penangsang dengan keturunan Sultan Trenggono.

Pada pertengahan abad ke 16 perdagangan Jepara dengan daerah seberang laut menjadi semakin ramai. Menurut berita Portugis, Ratu Kalinyamat merupakan tokoh penting di Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Barat sejak pertengahan abad ke 16 . Di bawah Ratu Kalinyamat, strategi pengembangan Jepara lebih diarahkan pada penguatan sektor perdagangan dan angkatan laut.

Kedua bidang ini dapat berkembang baik berkat adanya kerjasama dengan beberapa kerajaan maritim seperti Johor, Aceh, Banten, dan Maluku.

Peran Ratu Kalinyamat dalam Bidang Agama
Ratu Kalinyamat berperan penting dalam penyebaran agama islam melalui seni budaya. Penyebaran agama islam berjalan dengan baik dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat karena kedatangannya berlangsung dengan damai.

Bukti peran Ratu Kalinyamat dalam bidang agama tampak dalam peninggalannya berupa masjid di Mantingan. Masjid selain dan makamnya di Mantingan ada ukuir-ukiran yang terbuat dari batu, mengandung budaya bernuansa Hindu juga mengandung budaya yang bernuansa islam.

Pada artefak tersebut terdapat proses akulturasi budaya yang harmonis. Di bidang seni hias, timbul masalah di kalangan seniman, yaitu larangan penggambaran makhluk hidup seperti tertuang dalam pedoman seni Hindu. Terhadap masalah itu, oleh perajin dengan mudah dapat mencari pemecahannya. Hal-hal yang bertentangan dengan agama Islam ditinggalkan, dan yang tidak bertentangan dipertahankan dan dikembangkan untuk mengisi sisi-sisi kebutuhan hidup sesuai norma dan budaya Islam.

Hiasan berbentuk binatang telah digubah dan tersamar ke dalam huruf-huruf Arab dan menjadi kaligrafi yang unik, rumit, dan estetis sehingga layak digunakan sebagai hiasan dinding masjid. Perwujudan bentuk-bentuk binatang yang tersamar dalam tulisan kaligrafi Arab itu adalah suatu pemecahan terhadap larangan menggambarkan makhluk hidup. Akhirnya apa yang telah dilakukan Ratu Kalinyamat berhasil melahirkan inovasi dan kreasi baru dalam bidang ornamen, yaitu hadirnya gaya seni islam kaligrafi Arab dalam bentuk seni ukir.

Dari bukti-bukti sejarah itu tercermin ketaatan Ratu Kalinyamat dalam menjalankan ibadah dan syariat Islam. Hal serupa dapat dilihat dalam kehidupan orang-orang Jepara, suatu komunitas masyarakat yang tekun menjalankan ibadah dan taat terhadap syariat dan norma agama hingga saat ini.

Islamisasi yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat juga melalui jalur militer dengan membantu kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam yang dijajah oleh Portugis.

Nah, itulah informasi mengenai biografi Ratu Kalinyamat. Semoga bermanfaat, Lur!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here