INFO MEDIA Nasional, Kota Bekasi -Prihatin melihat kemunduran demokrasi di Indonesia, puluhan kader dan simpatisan PDI Perjuangan yang bersatu dalam Front Pejuang Demokrasi (FPD) melaksanakan acara FGD dan Ramah Tamah di Bandung dan membacakan Pernyataan Sikap.
Mereka meminta seluruh rakyat Indonesia untuk terus mendukung Mahkamah Konstitusi sebagai pilar konstitusi negara yang keputusannya harus dipatuhi tanpa terkecuali. Hadir pada acara itu tokoh Nasional TB Hasanuddin, Aktivis 98 Ari Junaedi (Jakarta), Bahroji (Banten), Agung Surya (Kabupaten Bandung) , Atty Somadikarya( Kota Bogor), Abah Ruskawan (Kabupaten Cianjur), Dadang Romansa (Kabupaten Sumedang), Rina Eka Arinawati SH ( Kabupaten Purwakarta), Poppy S Noeraeni (Kabupaten Bandung Barat), Denny Rusyandono (Kota Bandung) dan Aktivis daerah lain nya dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI TB Hasanuddin sebagai inisiator, meminta agar dalam Pilkada mendatang Front Pejuang Demokrasi mengawal pelaksanaan prinsip-prinsip demokratis agar dapat melahirkan kepala daerah yang berkualitas dan bertanggungjawab untuk mensejahterakan rakyat.
”Pilihlah Calon Kepala Daerah yang berasal dari PDI Perjuangan karena terbukti hanya PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai yang gigih dan konsisten melawan arogansi kekuasaan,” kata TB Hasanuddin yang didapuk secara aklamasi sebagai Ketua Umum Front Pejuang Demokrasi di Bandung, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Front Pejuang Demokrasi juga berkomitmen untuk menjaga kualitas demokrasi dan memperjuangkan tegaknya nilai-nilai demokrasi bersama seluruh rakyat Indonesia. Penegasan itu disampaikan Ketua Dewan Pakar Front Pejuang Demokrasi, Ari Junaedi. ”Cukup sudah kita terlena dengan pemimpin yang semula diorbitkan PDI Perjuangan tapi pada akhirnya begitu memuakkan.
Dari tingkat keluarga terkecil, kita harus mengajarkan kemandirian kepada anak-anak agar mereka bisa berguna,” ungkapnya berapi-api. Pembacaan Pernyataan Sikap diwakili Bahroji ( Provinsi Banten ) dari Front Pejuang Demokrasi di Hotel Asrilia Bandung (Sabtu 31/8) Ari Junaedi menekankan agar jangan sampai karena ulah satu keluarga membuat sengsara seluruh rakyat Indonesia.
”Keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat bisa tercapai jika para pemimpinnya telah berbuat adil pada dirinya sendiri,” paparnya. Dalam waktu dekat, Front Pejuang Demokrasi akan berdiri di berbagai kabupaten, kota dan provinsi yang ada di tanah air.
Bahkan aktivis-aktivis demokrasi dan diaspora di mancanegara juga akan mendeklarasikan pendirian Front Pejuang Demokrasi sebagai jawaban kritis atas kemunduran demokrasi selama rezim Jokowi berkuasa.
Kota Bekasi tidak ketinggalan akan membentuk juga kepengurusan “Front Pejuang Demokrasi” (FPD) yang dimotori oleh “Alex Suherman” salah satu kader dan pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, Alex mengaku dalam satu hari sudah ratusan kader serta simpatisan PDI Perjuangan juga para relawan Non Partai berantusias mendaftar dan menyatakan ikut bergabung sebagai anggota Front Pejuang Demokrasi (FPD) di Kota Bekasi.
Lebih lanjut Alex Suherman juga telah menyatakan siap untuk dilantik pada Tgl.28 – 29 September 2024 sebagai Pengurus DPC Front Pejuang Demokrasi Kota Bekasi karena jajaran kepengurusan FPD Kota Bekasi telah terbentuk sampai dengan tingkat Kecamatan dan Kelurahan Se-Kota Bekasi.
Sebagai salah satu kader senior di PDI Perjuangan dirinya sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Jokowi terhadap partainya Ujar Alex, Jokowi adalah sosok pemimimpin yang tidak patut untuk diteladani tegas Alex.
Melalui PDI Perjuangan lah Jokowi dibesarkan menjadi Wali Kota Solo 2x, Gubernur DKI, Lalu kita usung Jokowi 2x menjadi Presiden serta anak dan menantunya di usung juga oleh PDI Perjuangan menjadi Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan namun ujung – ujung nya ibarat kacang lupa dengan kulitnya pungkas nya. (Imn)