Beranda Daerah Tawuran Terjadi Kembali di Kota Bekasi Hingga Menyebabkan Nyawa Melayang

Tawuran Terjadi Kembali di Kota Bekasi Hingga Menyebabkan Nyawa Melayang

663
0
BERBAGI

IMN News, Kota Bekasi – Aksi tawuran antar kelompok masih marak dijumpai di era modernisasi saat ini. Kebiasaan buruk segelintir masyarakat ini seolah tak pernah lekang oleh pergeseran zaman. Padahal tak sedikit nyawa yang sudah terenggut akibat perkelahian yang kerap memakai senjata tajam ini.

Pemicu yang sepele juga selalu menjadi alasan para kelompok ini menggelar tawuran. Sebut saja saling ejek, bersenggolan, salah paham sampai dendam. Kerugian yang ditimbulkan pun tak hanya korban luka atau meninggal dunia, tapi juga rusaknya sejumlah fasilitas yang berada di sekitar lokasi tawuran.

Tergerusnya karakter para pelajar akibat pengaruh kondisi sosial masyarakat, diyakini sebagai salah satu penyebab maraknya aksi tawuran. Para pelajar yang sejatinya masih mencari jati diri ini, kerap disuguhkan tontonan sehari-hari dari tokoh-tokoh masyarakat yang berperilaku buruk, sehingga mempengaruhi analogi mereka dalam berpikir.

Tawuran sendiri lebih sering terjadi di kota-kota besar, tak terkecuali Kota Bekasi. Kota Patriot ini sudah sekian lama mengalami masalah tawuran terutama di kalangan pelajar. Kondisi yang memprihatinkan ini sudah sepatutnya menjadi PR besar bagi pihak terkait, khususnya KPAID Kota Bekasi serta kepolisian.

Seperti aksi tawuran yang baru terjadi di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang telah menewaskan satu orang remaja berusia 18 tahun bernama Muhammad Fajar. Korban tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan, dengan luka bacok di bagian kepala dan sekujur tubuhnya.

Tak butuh waktu lama, kepolisian pun meringkus IBR, AG dan AS, tiga pelaku tawuran yang menyebabkan korban tewas. Ketiga pelaku diduga ikut mengeroyok korban secara bertubi-tubi dengan senjata tajam, hingga korban tewas seketika di lokasi.

“Korban meregang nyawa dengan kepala dan tubuhnya penuh dengan luka-luka bacokan,” kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana di Bekasi, Selasa (19/2/2019).

Meski tindakannya terbilang sadis, namun ironis para pelaku ternyata masih berstatus anak dibawah umur. “Ketiga pelaku masih dibawah umur, masih duduk di bangku SMP. Satu pelaku lagi inisial Z sekarang masih DPO,” ujarnya.

Menurut Eka, tawuran dipicu akibat saling ejek antara kelompok gangster Agus Salim 803 dengan Lapangan Burung Allstar di Instagram.

“Jadi gangster Lapangan Burung Allstar menantang kelompok Agus Salim 803 untuk uji nyali, hingga akhirnya berujung tawuran,” jelasnya.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain lima bilah celurit, satu unit sepeda motor, serta pakaian korban yang berlumuran darah. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Sementara isak tangis terus terlontar dari ibu korban yang tak kuasa menahan duka kehilangan anak tercintanya. Warga Teluk Angsana, Bekasi Jaya, Bekasi Timur itu bahkan jatuh pingsan saat jasad sang anak tiba di masjid untuk disemayamkan. Sebelumnya, jasad korban dibawa terlebih dulu ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.

Begitu pula dengan pihak keluarga yang terus dirundung kesedihan karena kehilangan salah satu anggotanya. Mereka tak percaya jika Fajar harus pergi dengan cara tragis di usia yang sangat muda.

“Jadi korban ini dikeroyok setelah melempar senjata tajam ke arah lawan. Dikeroyoknya pakai senjata tajam,” kata Adi, salah satu saksi yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.

Menurutnya, jumlah keseluruhan anggota kelompok yang terlibat tawuran sedikitnya ada 30 orang.

“Ya kurang lebih ada 30 orang lah dari dua kelompok itu. Semuanya membawa senjata tajam,” ungkapnya.

Jasad Fajar dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU Pareng, Bekasi Timur. Kasus ini sendiri kini ditangani Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Bekasi Timur.

(kha)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here